BREAKING

Tuesday, November 1, 2011

Berhempas Rotan, Seni Bela Diri dan Tarian Khas Dayak Tunjung dan Benuaq

Foto korankaltim : Dua orang pemuda asal Dayak Benuaq sedang memperagakan Tarian Berhempas Rotan (pada acara Erau di Kutai Juli 2011)
Behempas rotan adalah olahraga yang menggabungkan antara seni dan ketangkasan beladiri. Dari sisi seni, sebelum pertarungan dimulai dua orang yang akan bertanding terlebih dahulu menari dengan diiringi tetabuhan gendang dan alat musik tradisional Dayak Benuaq.

Sesuai namanya, behempas rotan ini menggunakan rotan sebagai peralatan utama sebagai senjata untuk memukul yang dinamakan rotan manau, yakni rotan sebesar jari kelingking orang dewasa yang dipotong sepanjang kurang lebih satu meter. Tiap pemain juga dilengkapi tameng pelindung dari rotan, dinamakan Seloko

Sedangkan pelindung tangan terbuat dari kulit kayu Jomoq disebut Sarong Tami. Pemain juga dilengkapi ikat kepala yang disebut Kesipu dan ikat pinggang kain. Para pemain juga tak boleh mamakai baju atau sejenisnya yang menutupi punggung. Pertandingan dibuat tiga ronde dengan waktu tiap ronde dua menit. Setelah dua menit pertarungan dihentikan  untuk beristirahat selama satu menit. Pemain hanya boleh memukul punggung lawan sebagai sasaran, kecuali di pada tanding bebas pukulan pada bahu juga dihitung.

Untuk mengetahui pemenang dalam satu pertandingan, usai bertarung panitia akan melihat punggung pemain untuk menghitung bekas sabetan rotan dari lawan. Jadi yang paling banyak bekas rotan dipunggungnya, itu yang kalah. Dan Tak boleh saling dendam.

Olahraga tradisonal yang hanya dimainkan kaum pria ini biasanya hanya ditemukan pada upacara adat diantaranya Ngugu Tahun, Kwangkai, dan pesta adat seni dan budaya Erau. *BB

Diolah dari berbagai sumber (korankaltim, ktuaikartanegara)

No comments :

Post a Comment

 
Copyright © 2009-2013 Cerita Dayak. All Rights Reserved.
developed by CYBERJAYA Media Solutions | CMS
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Flickr YouTube