BREAKING

Wednesday, November 2, 2011

Manik - Manik Khas Dayak Tembus Pasar Asia dan Eropa

Manik-manik khas Suku Dayak biasanya dibuat menjadi pakaian, penghias topi atau pun penghias kain. Namun kini sudah banyak hasil kerajinan manik-manik yang diolah menjadi tas, kalung, gelang, gantungan kunci dan aneka macam hiasan lainnya.

Salah satu yang begitu khas yakni, produk berupa tas, kerajinan ini banyak dijajakan di ruas Jalan Raya Andong, Ubud, Bali. Menurut penuturan salah satu pemilik toko suvenir khas Dayak, Made Suarti, tas manik-manik banyak diminati wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

"Tas jenis ini lumayan diminati, bahkan banyak juga pesanan untuk ekspor ke kawasan Asia dan Eropa," tuturnya.

Selain dikawasan tersebut, menurut Suarti, kini banyak juga pusat kerajinan yang menyediakan produk sejenis karena tas manik-manik khas Dayak diminati banyak pembeli. Tak heran, bila keberadaan tas manik-manik cukup dominasi di toko miliknya.

Dari penuturan pedagang, kerajinan tas dari manik-manik ini biasa digunakan masyarakat Dayak ketika menghadiri undangan atau upacara-upacara adat. ‘'Anjad manik (tas manik), biasa digunakan suku Dayak untuk menghadiri upacara dan dapat menggambarkan status sosial seseorang,” ujar Suarti.

Selain diproduksi sendiri, Suarti mengaku, mendatangkan beragam bahan baku dari sejumlah daerah di Pulau Jawa. Bahkan, harga tas akan makin mahal jika bahan baku yang digunakan didatangkan langsung dari daerah asal suku Dayak, yakni Kalimantan .

"Jika dulu manik-manik dibuat sendiri oleh suku Dayak dari bahan yang masih sangat sederhana. Kini jenis manik-manik sudah beragam dan dibuat dari bahan sintetis yang didatangkan dari Pulau Jawa," kata dia.
Harga tas manik-manik pun beragam, tergantung dari model dan ukuran. Harga dipatok mulai Rp 75.000 hingga lebih dari Rp 200.000. Kata Suarti, tas jenis ini cocok dibawa ke berbagai suasana, tergantung cara menyesuaikannya.

‘'Tas manik-manik bisa digunakan dalam segala suasana, mulai acara resmi seperti acara perkawinan, jalan-jalan di mal atau berekreasi,” pungkasnya.

Sementara itu jika kita melihat di Palangkaraya Kalimantan Tengah tepatnya di Jalan Batam banyak sekali di jual kerajinan khas Dayak dan Suvenir. Pelancong atau pengunjung yang singgah ke Palangka Raya pastinya akan menyempatkan datang ke pusat belanja ini. 

Deretan toko menjual beragam produk khas Kalimantan, seperti tas atau dompet dari manik dengan warna khas seperti kuning, merah, hitam. Kaos dengan desain ukiran khas Dayak atau sarung tenun Kalimantan serta beragam kerajinan termasuk senjata khas seperti Mandau juga tersedia. 

Melihat prospek diatas ini merupakan suatu peluang baik bagi perajin maupun pebisnis pemula terutama entrepreneur muda asal Dayak. Disamping menyediakan lapangan kerja bisnis ini juga bisa meninggkatkan produksi pengrajin dari daerah-daerah di Kalimantan sehingga secara tidak langsung membangtu pengerejin asal daerah mengembang taraf perekonomian mereka. 

Mari kita ramai-ramai produksi dan promosikan kerajinan yang menjadi cirri khas kita orang Dayak. *BB

Sumber : BisnisBali, Suaramedia, Kompasiana.

1 comment :

  1. Selamat dan salam hormat,

    Bahan dan maklumat ini sangat penting tetapi, maaf sukar dibaca kerana background terlalu cantik hingga menyusahkan kita membacanya!!!

    ReplyDelete

 
Copyright © 2009-2013 Cerita Dayak. All Rights Reserved.
developed by CYBERJAYA Media Solutions | CMS
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Flickr YouTube