BREAKING

Friday, November 18, 2011

Turnamen Sumpit Tingkat Internasional yang Pertama Dimulai

Ceritadayak.com - Hari ini turnamen Sumpit tingkat internasional dimulai di Singkawang Kalimantan Barat. Turnamen ini di adakan selama dua hari sampai dengan tanggal 20 November 2011 mendatang. Singkawang dinilai memenuhi syarat aksesibilitas dan akomodasi meningkatkan kunjungan wisata di Kalimantan Barat melalui pintu masuk Entikong.

Kagiatan ini juga sebagai upaya pihan pemerindah daerah Kalimantan Barat khusunya dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk meningkatkan kunjungan Wisatawan khusunya iwsatwan Mancanegara. 

Selama ini arus kunjungan wisatawan ke Kalimantan Barat melalui pintu masuk Entikong kurang dari 25 ribu orang setiap tahun. Artinya, kontribusi provinsi itu dalam menarik wisatawan hanya sebesar 0,4 persen dari jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Singkawang juga merupakan daerah perbatasan RI-Malaysia yang kaya akan nilai sejarah, budaya, dan religi. Daerah berjuluk “Kota 1000 Klenteng” ini penduduknya amat beragam mulai etnik China (60%), Melayu (24%), Dayak (9%), selebihnya Madura, Bugis, dan lain-lain. “Singkawang ini seperti miniaturnya Kalbar. Mulai etnik sampai kulinernya lengkap,” ucap Wali Kota Singkawang Hasan Karman seperti dikutip dari harian online Sindo.com

Menurut dia, secara umum masyarakat Kalimantan, terutama etnis Dayak, sudah sangat mengenal sumpit sebagai senjata tradisional yang digunakan untuk berburu. Efektivitasnya sebagai alat berburu tak kalah dengan senjata modern, lantaran jarak tembaknya bisa mencapai 200 meter. Melalui lomba sumpit internasional, masyarakat khususnya generasi muda diharapkan lebih mengenal karya budaya leluhurnya.

Di Kalimantan Tengah sumpit bahkan dimasukkan sebagai salah satu pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah. “Melalui lomba sumpit internasional ini, sumpit kita kembangkan sebagai media olahraga selain berburu,”cetus Hasan. Dia menambahkan, ajang lomba sumpit sebelumnya sering digelar di daerah perbatasan Kalimantan seperti Entikong.

Kurang lebih 200 peserta dari bebagai daerah di Kalimantan dan juga terdapat perserta dari kumunitas Sumpit Serawak Malaysia dan Brunai turut berpartisipasi. Perlahan tapi pasti olahraga khas suku Dayak ini memasuki kancah internasional. Bahkan tahuan depan panitia berencana akan mengundang peserta dari Amzon Amerika Selatan.*BB

1 comment :

  1. mantap kita harus menjaga tradisi leluhur kita khusus nya sebagai tuan rumah...suku asli kalimantan..harus kita junjung tinggi kalaw bisa go internasional...aku suka akan suku juga adat.leluhur kita ini......pertahankan lah ..kalau bisa di adakan keliling setiap tahun nya di kalimantan ini

    ReplyDelete

 
Copyright © 2009-2013 Cerita Dayak. All Rights Reserved.
developed by CYBERJAYA Media Solutions | CMS
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Flickr YouTube