BREAKING
  • Wisata pasar terapung muara kuin di Banjarmasin

    Pasar Terapung Muara Kuin adalah Pasar Tradisional yang berada di atas Sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

  • Perayaan Cap Gomeh di kota amoy

    Singkawang adalah merupakan kota wisata di kalbar yang terkenal . salah satu event budaya yang selalu digaungkan untuk mempromosikan kota ini adalah event perayaan Cap Gomeh.

  • Sumpit Senjata Tradisional Suku Dayak

    Sumpit adalah salah satu senjata berburu tradisonal khas Suku Dayak yang cara menggunakannya dengan cara meniup anak damak (peluru) dari bilah kayu bulat yang dilubangi tengahnya.

  • Ritual Menyambut Tamu Suku Dayak

    Ritual ini di lakukan pada saat suku Dayak menyambut tamu agung dengan memberi kesempatan sang tamu agung untuk memotong bulu dengan Mandau

Saturday, October 13, 2012

PESTA SENI DAN BUDAYA DAYAK SE-KALIMANTAN

Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata...!!!
Salam Budaya..

HADIRILAH.....!!! PESTA SENI DAN BUDAYA DAYAK SE-KALIMANTAN X 2012-YOGYAKARTA (PSBDK X 2012)

Tanggal, 18 s/d 20 Oktober 2012, di gedung PKKH Koesnadi Hardjasoemantri, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pukul 09.00-22.00 wib.

TEMA:  "Aktualisasi Spirit Kearifan Tradisi Bagi Pemahaman Budaya Dayak Antar Generasi"

Rangkaian Acara:
1. Acara Pembukaan dengan Ritual Adat Dayak Bidayuh
18 Oktober 2012
waktu : 10.00 - 15.00 WIB
tempat : Halaman Gedung Koesnadi Hardjasoemantri
Tebuka untuk umum

2. Pameran Seni dan Kerajinan Memayet
waktu : 18 OKtober 2012
Tempat : Lorong Kanan Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri

3. Stand Pameran
18 - 20 Oktober 2012
Waktu : 15.00 - 22.00 WIB
Tempat : Halaman Gedung Koesnadi Hardjasoemantri
Pameran Seni & Kerajinan mengangkat tema "Kampung Dayak"
Setiap stand pameran menghadirkan nuansa dari dimensi kehidupan suku Dayak.
Terbuka untuk umum

4. Malam Kesenian I & Festival Vocal Group
18 Oktober 2012
Waktu : 19.00 - 22.00 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
HTM : 10.000; (Tempat Terbatas)

5. Talkshow & Workshop "Bidai"
19 Oktober 2012
Waktu : 09.00 - 12.00 WIB
Terbuka untuk umum (Gratis)

6. Perlombaan Tradisional I
Menyumpit
19 Oktober 2012
Waktu : 13.00 - 15.00 WIB
Tempat Halaman Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri

7. Malam Festival Tari Kreasi Dayak
19 Oktober 2012
Waktu : 19.00 - 22.00 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
HTM : 15.000; (Tempat Terbatas)

8. SeMinar Budaya
20 Oktober 2012
Waktu : 09.00 - 12.00 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
Terbuka untuk umum (gratis)

9. Perlombaan Tradisional II
20 Oktober 2012
Pangka' Gasing, Waktu : 13.00 - 15.00 WIB
Menampi Beras, Waktu : 15.00 - 17.00 WIB
Tempat : Halaman Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri

10. Malam Kesenian II
20 Oktober 2012
Waktu : 18.30 - 21.30 WIB
Tempat : Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
HTM : 15.000; (Tempat Terbatas)

11. Penutupan dengan Ritual Upacara Adat Dayak Bidayuh
20 Oktober 2012
Waktu : 21.30 - 23.30 WIB
Tempat : Tempat : Halaman Gedung Pertunjukan Koesnadi Hardjasoemantri
Terbuka Untuk Umum

Monday, October 1, 2012

Batik Bermotif Kaltim Dipatok Harga Rp 7 Juta



google.com
Ilustrasi
SAMARINDA, KOMPAS.com--Kain Batik dengan motif Kalimantan Timur, yang dipamerkan pada Kaltim Expo 2012 dibandrol hingga Rp7 juta.
Pemilik stand Rezadya Batik, Rr. Retno Widowati SK, Selasa, mengatakan, kain batik bermotif tradisional Kaltim itu dibuat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
"Kain batik tradisional Kaltim ini dibuat di Kota Pekalongan namun untuk penjualan sehari-hari warga bisa mendapatkan di ’show room’ kami di Jalan Sempaja Lestari," ungkap Rr. Retno Widowati.
Kain bermotif batik tradisional Kaltim itu kata Rr. Retno Widowati dibandrol mulai Rp250 ribu hingga Rp7 juta. "Kain yang terbuat dari bahan katun harganya Rp250 ribu dan termahal Rp7 juta yang dibuat dari sutra dan tenun. Untuk ukuran kain itu mulai dua hingga tiga meter," kata Rr. Retno Widowati yang menyebut, kain batif motif Kaltim buatannya tersebut memiliki ciri khusus.
Pembuatan kain batik bermotif ukiran Dayak itu lanjut Rr. Retno Widowati dilakukan di Kota Pekalongan karena keterbatasan alat dan dan SDM (sumber daya manusia) serta jenis air yang ada di Samarinda bersifat asin sehingga akan mempengaruhi kualitas pewarnaan.
"Selain biayanya tinggi, banyak bahan yang sulit di peroleh di Samarinda sehingga rencana memproduksi kain batik khas Kaltim itu disini (Samarinda) urung kami lakukan," katanya.
"Jenis air juga disini tidak memungkinkan untuk membuat batik sebab akan sangat mempengaruhi kualitas warna juga menjadi salah satu masalah sehingga produksi batik khas Kaltim itu tetap kami lakukan di Pekalongan. Belum lagi masalah SDM (sumber daya manusia) sebab minimal kami harus membawa delapan pembatik," ungkap Rr. Retno Widowati.
Walaupun tergolong mahal, namun animo masyarakat terhadap batik khas Kaltim produksi Rr. Retno Widowati cukup mendapat respon cukup besar dari masyarakat.
"Produksi kami cukup dikenal karena memiliki ciri khusus. Sejauh ini, animo masyarakat cukup tinggi dan kami meresponnya dengan terus melakukan inovasi dengan memberikan berbagai variasi tetapi tidak menghilangkan motif Kaltim yakni ukiran Dayak," kata Rr. Retno Widowati.
Selain berbagai jenis kain, Rr. Retnowati juga mendesain berbagai pakaian dengan menggunakan kain batik tradisional Kaltim.
Sumber :
ANT/Kompas
Editor :
Jodhi Yudono

 
Copyright © 2009-2013 Cerita Dayak. All Rights Reserved.
developed by CYBERJAYA Media Solutions | CMS
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Flickr YouTube