Untuk mengingatkan bahwa Wilayah Malaysia pernah diambil oleh Indonesia tanpa melalui peperangan.
Jagoi Babang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Dahulu Kec. Jagoi Babang merupakan bagian dari Malaysia (Kerajaan Inggris tepatnya) Penduduk asli Jagoi Babang adalah Subsuku Dayak yang dikenal dengan Bidayuh. Orang Bidayuh juga terdapat di Malaysia. Keduanya merupakan kerabat dekat. Jika ada perayaan Gawai (pesta panen) dan hari raya banyak penduduk yang melakukan perjalanan lintas negara untuk berkunjung kepada sanak saudara mereka.
Pada masa penjajahan Belanda, di Seluas (sekarang Kecamatan Seluas) ada seorang pandai. Orang tersebut sengaja disekolahkan dan dididik Belanda untuk mengurusi masalah lokal di wilayah tersebut. Karena dianggap mampu menyelesaikan perkara dengan baik, banyak orang berperkara datang kepadanya, termasuk dari Jagoi. Saat itu Jagoi masih masuk dalam Wilayah Inggris. Hal ini membuat gerah pemerintah Inggris. Sehingga dia mengajukan protes kepada pemerintah Hindia Belanda. Akhirnya disepakati mereka untuk berunding. berdasarkan kesepakatan bersama mereka menyatakan dimana tempat mereka bertemu disitulah tapal batas negara ditentukan. sesuai perjanjian pertemuan akan diadakan jam 7 pagi.
Ternyata wakil pemerintah Belanda lebih rajin dan berinisiatif untuk melakukan perjalanan pada tengah malam. Dari Seluas mereka berjalan menuju Bau, Kota dimana wakil pemerintahan Inggris berada. Setelah menyeberangi Sungai Seluas (anak Sungai Sambas) mereka berjalan dengan menggunakan penerangan seadanya. Saya yakin perjalanan mereka sangat sulit karena harus menembus hutan dan dan rawa-rawa, belum lagi serangan nyamuk, agas bahkan hewan buas selalu mengancam. tetapi mereka bertekad untuk meluaskan wilayah. Dilain pihak wakil pemerintah Inggris, bangun terlambat. kemudian mereka berjalan dari Bau menuju kearah Seluas.
Akhirnya mereka bertemu di suatu tempat yang dikenal sebagai Serikin untuk Malaysia dan Jagoi untuk Indonesia. ditempat tersebutlah ditandatangani kesepakatan batas teritori kedua wilayah. yang menandai batas kedua negara hanya sebuah sungai, seukuran parit kalau dijakarta. Kemudian tempat itulah yang menjadi batas wilayah kedua negara kita dan Malaysia. Kalau diukur mungkin wilayah Indonesia maju sekitar 20an KM. Sekarang Batas negara hanya tandai oleh trapesium logam. (maaf foto diambil saat sedang Pilkada Gubernur sehingga tampak salah gambar kontestan pilgub)
Kisah ini saya dengar dari seorang tokoh masyarakat Jagoi Babang, Bapak Asem. Coba kalo sekarang ? bisa-bisa wilayah Indonesia yang diambil karena kebiasaan jam karet orang Indonesia… :-)
sumber : www.regional.kompasiana.com
Ini cerita betul. Seharusnya Sarawak adalah sampai Seluas. Perkara ini berlaku sebelum Malaysia beranak.
ReplyDeleteDari Seluas hingga kawasan Jagoi, semua satu rumpun. Sekarang tidak apa. Dunia global. Kita bisa menetap dimana-mana kita mahu, asalkan kita ada modal wang atau skill, atau kahwin sahaja dengan orang tempatan dimana kita mahu menetap.
Saya sebagai orang Jagoi Babang sering mendengar cerita ini dari orang tua, bahwa tapal batas sebenarnya di seluas atau di sungai kumba. Terima kasih kepada admin sudah memuat cerita ini
ReplyDelete