BUNTOK, KOMPAS.com — Apa ciri khas Kabupaten Barito
Selatan (Barsel) yang terletak di Kalimantan Tengah? Ternyata, untuk
mengembangkan pariwisata, salah satunya adalah dengan menonjolkan sisi
wisata budaya.
"Kami akan mempromosikan berbagai macam kebudayaan yang ada di Barsel, salah satunya tata cara perkawinan adat, upacara keagamaan adat, dan hal-hal lain yang mencerminkan kebudayaan daerah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Barsel, Su’aib, di Buntok, Minggu (1/4/2012).
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), akan menonjolkan program wisata kebudayaan daerah setempat, untuk mengembangkan pariwisata yang menjadi ciri khas Barsel.
Ia mengatakan, salah satu strategi yang digunakannya untuk mengembangkan pariwisata di kawasan setempat yakni dengan cara mempromosikannya melalui media massa dan membuat brosur yang memperkenalkan kebudayaan di Barsel.
Brosur yang dibuat itu nantinya akan dibagikan kepada setiap maskapai penerbangan agar dapat dibagikan untuk para penumpangnya. Intinya menggunakan jasa pihak ke tiga dalam mempromosikan daerah.
"Selain melakukan pembenahan sarana dan prasarana tempat pariwisata yang ada, kami juga akan membuat paket wisata khusus bagi pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke Barsel," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, agar program paket wisata itu dapat berjalan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan kabupaten atau kota tetangga yang ada di Provinsi Kalteng. Khususnya dalam hal mempromosikan kebudayaan suku Dayak yang ada di Kalteng.
"Tidak hanya itu, dengan teknologi zaman sekarang kami juga sudah mempromosikan Barsel melalui website dan akun jejaring sosial seperti facebook. Sehingga yang melihat juga tidak hanya di Indonesia melainkan dunia," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya masih memiliki beberapa kendala dalam mengembangkan program tersebut, salah satunya akses infrastruktur jalan yang menuju lokasi wisata masih kurang memadai.
Untuk melakukan pengembangan wisata minimal harus memiliki manajemen yang baik, seperti atraksi yang disuguhkan, fasilitas, dan tidak kalah penting akomodasi, serta akses untuk menuju lokasi wisata itu sendiri.
"Saat ini kami hanya mengandalkan obyek wisata yang gampang ditempuh aksesnya. Salah satunya adalah obyek wisata Desa Sanggu," ujarnya.
SUmber : Kompas.Com
"Kami akan mempromosikan berbagai macam kebudayaan yang ada di Barsel, salah satunya tata cara perkawinan adat, upacara keagamaan adat, dan hal-hal lain yang mencerminkan kebudayaan daerah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Barsel, Su’aib, di Buntok, Minggu (1/4/2012).
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), akan menonjolkan program wisata kebudayaan daerah setempat, untuk mengembangkan pariwisata yang menjadi ciri khas Barsel.
Ia mengatakan, salah satu strategi yang digunakannya untuk mengembangkan pariwisata di kawasan setempat yakni dengan cara mempromosikannya melalui media massa dan membuat brosur yang memperkenalkan kebudayaan di Barsel.
Brosur yang dibuat itu nantinya akan dibagikan kepada setiap maskapai penerbangan agar dapat dibagikan untuk para penumpangnya. Intinya menggunakan jasa pihak ke tiga dalam mempromosikan daerah.
"Selain melakukan pembenahan sarana dan prasarana tempat pariwisata yang ada, kami juga akan membuat paket wisata khusus bagi pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke Barsel," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, agar program paket wisata itu dapat berjalan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan kabupaten atau kota tetangga yang ada di Provinsi Kalteng. Khususnya dalam hal mempromosikan kebudayaan suku Dayak yang ada di Kalteng.
"Tidak hanya itu, dengan teknologi zaman sekarang kami juga sudah mempromosikan Barsel melalui website dan akun jejaring sosial seperti facebook. Sehingga yang melihat juga tidak hanya di Indonesia melainkan dunia," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya masih memiliki beberapa kendala dalam mengembangkan program tersebut, salah satunya akses infrastruktur jalan yang menuju lokasi wisata masih kurang memadai.
Untuk melakukan pengembangan wisata minimal harus memiliki manajemen yang baik, seperti atraksi yang disuguhkan, fasilitas, dan tidak kalah penting akomodasi, serta akses untuk menuju lokasi wisata itu sendiri.
"Saat ini kami hanya mengandalkan obyek wisata yang gampang ditempuh aksesnya. Salah satunya adalah obyek wisata Desa Sanggu," ujarnya.
SUmber : Kompas.Com
No comments :
Post a Comment