Ilustrasi |
Seni tato dan telinga
panjang menjadi ciri khas atau identitas yang sangat menonjol sebagai penduduk
asli Kalimantan. Dengan ciri khas dan identitas itulah yang membuat suku Dayak
di kenal luas hingga dunia internasional dan menjadi salah satu kebanggan
budaya yang ada di Indonesa.
Namun tradisi ini sekarang justru semakin
ditinggalkan dan nyaris punah. Trend dunia fashion telah mengikis budaya
tersebut . Kalaupun ada yang bertahan, hanya sebagian kecil golongan generasi
tua suku Dayak yang berumur di atas 60 tahun. Generasi suku Dayak diatas tahun
80-an.
Tidak ada yang tahu secara pasti kapan suku Dayak mulai melakukan tradisi ini, semua menyatakan mengikuti tadisi yang diyakini juga seabgai tatanan kehidupan sosial suku Dayak. Secara tatanan sosial dan tradisi budaya Dayak, telinga panjang ini merupakan identitas yang tidak bisa di pesahkan dengan kehidupan sosial.
PERTANDA WANITA BANGSAWAN
Menurut asal-usulnya ratusan tahun lalu, budaya telinga panjang bukan
hanya dilakukan wanita, pria juga ada yang memanjangkan telinga. Dan
yang memanjangkan telinga hanya kaum bangsawan suku Dayak. Ini menandakan bahwa yang yang bersangkutan adalah keturunan bangsawan Dayak.
Disamping itu
telinga panjang digunakan sebagai identitas untuk menunjukkan umur
seseorang. Begitu bayi lahir, ujung telinga diberi manik-manik yang
cukup berat. Setiap tahun, jumlah manik-manik yang menempel di telinga
bertambah satu. Karena itu, kalau ingin mengetahui umur
seseorang, bisa dilihat dari jumlah manik-manik yang menempel di
telinga. Jika jumlahnya 60, maka usianya pasti 60 tahun karena
pemasangan manik-manik tidak bisa dilakukan sembarangan, cuma setahun
sekali.
Agar daun telinga menjadi panjang, biasanya daun
telinga diberi pemberat berupa logam berbentuk lingkaran gelang atau
berbentuk gasing ukuran kecil. Dengan pemberat ini daun telinga akan
terus memanjang hingga beberapa sentimeter.
Selain sebagai status sosial dalam kehidupan masyarakat, telinga panjang juga di nilai dari segi kecantikannya. Semakin panjang telinga seorang wanita Dayak, maka pemilik telinga semakin cantik.
MULAI PUNAH
Seiring perkembangan jaman dan medernisasi yang perlahan tapi tapi mulai masuk dan menggeser tradisi turun temurun ini. Telinga panjang mulai punahn, menurut informasi yang kami dapatkan adalah ketika mulai masuknya para misionaris ke daerah pedalaman
di perkampungan Dayak pada zaman kolonial Belanda dulu.
Tapi tidak ada yang tahu persisnya kapan mulai punah, tapi rata-rata yang masih
mempertahankan budaya telinga panjang adalah wanita suku Dayak yang
berusia diatan 60 tahun. Sedangkan genersi sekarang sudah tidak ada.
Budaya ini pun semakin terkikis habis ketika terjadi konfrontasi antara
Indonesia dan Malaysia di daerah perbatasan Kalimantan.
Saat itu
berkembang stigma di masyarakat, mereka yang berdaun telinga panjang
dan tinggal di rumah- rumah panjang, yang dihuni beberapa keluarga,
merupakan kelompok masyarakat yang tidak modern. Tidak tahan terhadap
pandangan seperti itu, akhirnya beberapa warga memotong telinga
panjangnya.
Stigma semacam ini terus berlangsung hingga
sekarang. Kalangan generasi muda Dayak tidak mau lagi membuat telinga
panjang karena takut dianggap ketinggalan zaman dan tidak modern. Hanya
sebagian kecil masyarakat Dayak yang masih memegang teguh tradisi
berdaun telinga panjang, dan itu pun jumlahnya sangat minim.
dari berbagai sumber
Saya sangat berterimah kasih banyak kepada PAK MANDALA atas bantuannya saya bisa menang togel, saya benar2 tidak percaya dan hampir pingsan karna angka yang di berikan beliau ternyata tembus. awalnya saya cuma coba2 menelpon, saya bilang saya terlantar di daerah Malaysia. kerja sebagai TKI dan tidak ada ongkos pulang, mulanya saya ragu tapi dengan penuh harapan saya pasangin kali 100 lembar dan ALHAMDULILLAH berhasil. sekali lagi makasih banyak ya PAK… dan saya tidak akan pernah lupa bantuan dan kebaikan PAK MANDALA. kepada saudara yang ingin merubah nasibnya seperti saya silahkan Hub 0823"4898"5714 PAK MANDALA. Demikian kisah nyata dari saya dan ini tanpa rekayasa. INGAT. kesempatan tidak akan pernah datang Yang ke.(2).kalinya…!
ReplyDelete