PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Pemberian gelar Nyai Intan Garinda untuk aktris, penyanyi, dan model iklan Julia Perez saat berkunjung ke Kalimantan Tengah, menuai kecaman.
Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng menyampaikan keberatan, dan menuntut gelar perempuan yang kerap dipanggil Jupe itu dicabut.
Ketua DAD Kalteng, Sabran Achmad, di Palangkaraya, Rabu (7/11/2012), mengatakan, Jupe datang ke Kalteng untuk melakukan pengambilan gambar. Kegiatan untuk pembuatan film berjudul Perawan Dayak itu tak diketahui DAD Kalteng. Demikian pula Pemerintah Kabupaten Katingan dan Pemerintah Provinsi Kalteng.
Citra Jupe di mata sebagian masyarakat juga miring. Sebelumnya, Jupe melakukan pengambilan gambar di Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan, Kalteng, pekan lalu. Dalam kegiatan itu, ia menerima gelar dari damang (tokoh adat) setempat.
"Kami menolak pemberian gelar itu. Pemberian gelar diberikan tak sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga dinilai melecehkan dan tidak baik," kata Sabran.
Karena itu, DAD Kalteng juga tak ingin film yang dibintangi Jupe beredar, baik di Indonesia maupun Kalteng.
Menurut Sabran, pihaknya sedang mengusut alasan pemberian gelar untuk Jupe. Namun, sanksi untuk pemberi gelar belum ditetapkan.
"Hukuman itu harus diputuskan melalui sidang adat. Kami khawatir, jika diedarkan, film akan menimbulkan kesan negatif terhadap masyarakat Dayak," katanya.
Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng menyampaikan keberatan, dan menuntut gelar perempuan yang kerap dipanggil Jupe itu dicabut.
Ketua DAD Kalteng, Sabran Achmad, di Palangkaraya, Rabu (7/11/2012), mengatakan, Jupe datang ke Kalteng untuk melakukan pengambilan gambar. Kegiatan untuk pembuatan film berjudul Perawan Dayak itu tak diketahui DAD Kalteng. Demikian pula Pemerintah Kabupaten Katingan dan Pemerintah Provinsi Kalteng.
Citra Jupe di mata sebagian masyarakat juga miring. Sebelumnya, Jupe melakukan pengambilan gambar di Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan, Kalteng, pekan lalu. Dalam kegiatan itu, ia menerima gelar dari damang (tokoh adat) setempat.
"Kami menolak pemberian gelar itu. Pemberian gelar diberikan tak sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga dinilai melecehkan dan tidak baik," kata Sabran.
Karena itu, DAD Kalteng juga tak ingin film yang dibintangi Jupe beredar, baik di Indonesia maupun Kalteng.
Menurut Sabran, pihaknya sedang mengusut alasan pemberian gelar untuk Jupe. Namun, sanksi untuk pemberi gelar belum ditetapkan.
"Hukuman itu harus diputuskan melalui sidang adat. Kami khawatir, jika diedarkan, film akan menimbulkan kesan negatif terhadap masyarakat Dayak," katanya.
Editor :
Agus Mulyadi
No comments :
Post a Comment