LANDAK, TRIBUN - Sekda Landak, Ludis, dalam rapat koordinasi untuk Hari Berkabung Daerah (HBD) memperingati tragedi Mandor, Selasa (21/6), menyatakan seharusnya perwakilan Jepang juga seharusnya diundang untuk mengikuti peringatan tersebut di
makam juang Mandor, 28 Juni mendatang.
Upacara peringatan di Makam Juang Mandor, direncanakan mulai pukul 08.00 WIB.
Ludis meminta semua pejabat Landak sudah berada di makam pada pukul 06.00.
Pada 1943-1944, secara sadis Jepang membantai sekitar 21.037 warga Kalbar. Sebagian
di antaranya merupakan kaum cerdik pandai serta rakyat jelata.
Sebelum pembantaian itu, dikenal peristiwa cap kapak, di mana pasukan Jepang secara maraton mendobrak rumah rakyat dan mengangkut penghuninya. Tanpa pandang bulu, warga Melayu, Dayak,Tionghoa, ditangkap oleh Jepang.
Aksi genosida Jepang membungkam pembangkang politik di Kalbar, diungkapkan dalam harian Jepang, Borneo Simbun kala itu. Selanjutnya 28 Juni diyakini sebagai hari di mana Jepang melakukan eksekusi.
“Ini keganasan penjajah Jepang, seharusnya kita mengajukan ke provinsi agar perwakilan Jepang turut diundang untuk mengikuti upacara peringatan.
Agar dapat mengingatkan Jepang akan kebiadaban terhadap masyarakat Kalbar,” tutur Ludis.
Peringatan Hari Berkabung Daerah, dilakukan untuk mengenang puluhan ribu warga Kalbar yang dibungkam Jepang karena menyuarakan kemerdekaan. Sejarah mereka tidak akan terlupakan.
“Ini event se-Kalbar, hanya saja lokasi makam juang ada di tempat kita, Mandor. Persiapan
untuk tabur bunga, pengerahan massa, dokumentasi, keamanan, kesehatan, harus disiapkan,”
kata Ludis.
Dia mengaku memiliki kesan khusus dengan Hari Berkabung Daerah, karena dilantik sebagai Sekda bertepatan dengan hari tersebut. (dng)
Sumber : Tribun Pontianak.
No comments :
Post a Comment