BREAKING

Sunday, June 13, 2010

Komunitas Uud Sio Masih Hidup Terasing di Pedalaman Sintang

PONTIANAK--MI: Satu kelompok masyarakat tradisional yang hidup primitif hingga kini
masih ditemukan di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Mereka menetap di sekitar Gua Soak Auk yang berada di kaki Bukit Raya, Dusun Rumukhoy.

"Lokasi permukiman mereka sangat terisolasi dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama dua hari dan dua malam dari Dusun Rumukhoy," kata Ketua Paguyuban Dayak Uud Danum Kota Pontianak Rafael Syamsudin, Kamis (10/12)

Kelompok masyarakat terasing tersebut adalah komunitas dari suku Dayak Uud Sio. Sebagian besar komunitas itu masih menggunakan bahasa isyarat jika berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat luar. Itupun hanya berlangsung tidak lebih dari lima menit.

"Kehidupan mereka sangat tertutup dan hanya berkomunikasi seperlunya. Jadi, interaksi sosial mereka dengan dunia luar nyaris terputus," ujar Rafael.

Anggota komunitas Uud Sio diperkirakan tidak lebih dari 100 orang. Mereka masih menerapkan pola hidup berburu dan meramu dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar hutan di kaki Bukit Raya. Sementara itu, untuk tempat tinggal mereka mengandalkan gua seadanya dan sama sekali tidak boleh dikunjungi pihak luar.

"Mereka sangat sulit ditemui karena biasanya langsung melarikan diri jika melihat orang luar," kata Ketua Dewan Pakar Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang Badjau Djambang.

Komunitas Uud Sio termasuk stamras atau rumpun Subsuku Dayak Uud Danum. Ketertutupan komunitas ini diduga kuat berhubungan dengan kondisi sosial dan keamanan saat masa kolonial Belanda.

"Mereka beranggapan penjajahan Belanda sampai saat ini masih berlangsung, sehingga memutuskan untuk tetap terus menutup diri dari dunia luar," ungkap Rafael.

Rafael dan Badjau mendesak pemerintah memperhatikan secara serius kondisi kehidupan masyarakat Uud Sio yang sangat terbelakang dan terisolasi dari peradaban modern tersebut.

"Pemerintah harus melakukan pendekatan dan membangun komunikasi intensif secara terus menerus agar mereka tidak selamanya hidup dalam kondisi seperti itu. Kalau perlu dilakukan relokasi," jelas Badjau. (AR/OL-01)

sumber : www.mediaindonesia.com
foto : www.laurensgawing.blogspot.comRata Penuh

No comments :

Post a Comment

 
Copyright © 2009-2013 Cerita Dayak. All Rights Reserved.
developed by CYBERJAYA Media Solutions | CMS
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Flickr YouTube