BREAKING

Sunday, May 20, 2012

Ngampar Bide, Upacara Jelang Gawai Dayak

Cornelsi,MH Sedang membuka acara pekan Gawai Dayak
PONTIANAK, KOMPAS.com--Panitia Pekan Gawai Dayak XXVI Kalimantan Barat, Rabu, menggelar upacara "Ngampar Bide" sebagai ritual sebelum pembukaan supaya mendapatkan kemudahan dari sang pencipta untuk melaksanakan acara tahunan tersebut yang akan dimulai pada 20 Mei.

"Ritual ’ngampar bide’ artinya ’bepinta’ (meminta), ’bepadah’ (memberitahu) kepada Jubata atau Tuhan supaya kegiatan kita mendapatkan kemudahan dan kelancaran," kata Ketua Panitia Pekan Gawai Dayak Kalbar XXVI, Herculanus Didi di Rumah Betang Panjang, Jl Sutoyo, Pontianak.

Ia mengatakan, "Ngampar Bide" selalu dilaksanakan setiap akan memulai "Gawe" atau Gawai (pesta).
Ritual tersebut merupakan khas Suku Dayak Kanayatn yang mendiami sebagian wilayah di Kalbar. "Ngampar" yang berarti menggelar atau menghamparkan, sementara "Bide" mengandung pengertian sebagai tikar atau tempat untuk berserah.

Pelaksanaan "ngampar bide" berlangsung hari ini pada pagi tadi dan menjelang siang. Merupakan satu rangkaian ritual yang diharapkan Tuhan merestui kegiatan yang akan dilaksanakan selama sepekan ke depan.

Menurut Didi, pada "ngampar bide" kali ini, dipimpin oleh seorang imam atau seorang pemimpin doa, bernama Kasan. Acara tersebut dihadiri para "timanggung" adat Kota Pontianak, para Ketua Sanggar Seni Dayak dan panitia. Acara tersebut juga dihadiri Pengurus Harian Ketua Dewan Adat Dayak Kalbar, Yakobus Kumis.

Sejumlah sesajian, di antaranya potongan daging ayam, babi, telur ayam, dan beberapa hidangan lainnya. Bahan-bahan tersebut diletakkan dalam tampah dan bakul yang terbuat dari kulit kayu. Pemimpin upacara membacakan doa keselamatan menggunakan Bahasa Dayak sambil memegang rangkaian daun-daunan.

Upacara tersebut berlangsung di halaman Rumah Betang, berlanjut di ruang upacara dalam rumah Betang dan di tempat sesajian yang terdapat patung manusia dari bahan kayu yang berada di samping kanan bangunan rumah panjang tersebut. "Upacara ini harus digelar sebelum memulai Gawai (pesta)," kata Didi lagi.
Sementara berkaitan dengan Pekan Gawai Dayak Kalbar yang akan dibuka pada Jumat (20/5), sejumlah acara telah disiapkan panitia, di antaranya Upacara Adat Baliant yang akan diadakan pada malam sebelum pembukaan atau Kamis (19/5) malam.

Kemudian pameran, pawai adat, dan sejumlah lomba di antaranya pemilihan bujang dan dara Dayak, menyumpit, melukis perisai, memahat patung, mendongeng, menganyam bakul, tari-tarian kreasi Dayak, menganyam manik, menumbuk dan menampik, membuat kue tradisional, dan parade busana anak.

Menurut Didi, Gawai Dayak diadakan untuk melestarikan budaya khas SukuDayak yang ada di Kalbar. "Ini program Gubernur kita (Cornelis), diharapkan berjalan lancar dan dikunjungi banyak orang, bukan hanya warga Dayak," katanya.

Dia mengatakan, target dari kegiatan tersebut, peningkatan dan pengembangan pelestarian kebudayaan. Panitia berupaya menampilkan kegiatan yang pada tahun sebelumnya tidak ada menjadi ada.
"Misalnya menganyam bakul. Pada tahun lalu tidak ada dan tahun ini kita selenggarakan. Ini permintaan  gubernur supaya tidak punah," katanya lagi.

Peserta menganyam bakul dapat menggunakan bahan-bahan seperti kulit kayu pilihan bernama kayu tarap, rotan dan daun bengkuang. 
Sumber : ANT & Kompas.com

No comments :

Post a Comment

 
Copyright © 2009-2013 Cerita Dayak. All Rights Reserved.
developed by CYBERJAYA Media Solutions | CMS
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Flickr YouTube