Cornelsi,MH Sedang membuka acara pekan Gawai Dayak |
PONTIANAK, KOMPAS.com--Panitia Pekan Gawai Dayak
XXVI Kalimantan Barat, Rabu, menggelar upacara "Ngampar Bide" sebagai
ritual sebelum pembukaan supaya mendapatkan kemudahan dari sang pencipta
untuk melaksanakan acara tahunan tersebut yang akan dimulai pada 20
Mei.
"Ritual ’ngampar bide’ artinya ’bepinta’ (meminta), ’bepadah’
(memberitahu) kepada Jubata atau Tuhan supaya kegiatan kita mendapatkan
kemudahan dan kelancaran," kata Ketua Panitia Pekan Gawai Dayak Kalbar
XXVI, Herculanus Didi di Rumah Betang Panjang, Jl Sutoyo, Pontianak.
Ia mengatakan, "Ngampar Bide" selalu dilaksanakan setiap akan memulai "Gawe" atau Gawai (pesta).
Ritual
tersebut merupakan khas Suku Dayak Kanayatn yang mendiami sebagian
wilayah di Kalbar. "Ngampar" yang berarti menggelar atau menghamparkan,
sementara "Bide" mengandung pengertian sebagai tikar atau tempat untuk
berserah.
Pelaksanaan "ngampar bide" berlangsung hari ini pada
pagi tadi dan menjelang siang. Merupakan satu rangkaian ritual yang
diharapkan Tuhan merestui kegiatan yang akan dilaksanakan selama sepekan
ke depan.
Menurut Didi, pada "ngampar bide" kali ini, dipimpin
oleh seorang imam atau seorang pemimpin doa, bernama Kasan. Acara
tersebut dihadiri para "timanggung" adat Kota Pontianak, para Ketua
Sanggar Seni Dayak dan panitia. Acara tersebut juga dihadiri Pengurus
Harian Ketua Dewan Adat Dayak Kalbar, Yakobus Kumis.
Sejumlah
sesajian, di antaranya potongan daging ayam, babi, telur ayam, dan
beberapa hidangan lainnya. Bahan-bahan tersebut diletakkan dalam tampah
dan bakul yang terbuat dari kulit kayu. Pemimpin upacara membacakan doa
keselamatan menggunakan Bahasa Dayak sambil memegang rangkaian
daun-daunan.
Upacara tersebut berlangsung di halaman Rumah Betang,
berlanjut di ruang upacara dalam rumah Betang dan di tempat sesajian
yang terdapat patung manusia dari bahan kayu yang berada di samping
kanan bangunan rumah panjang tersebut. "Upacara ini harus digelar
sebelum memulai Gawai (pesta)," kata Didi lagi.
Sementara
berkaitan dengan Pekan Gawai Dayak Kalbar yang akan dibuka pada Jumat
(20/5), sejumlah acara telah disiapkan panitia, di antaranya Upacara
Adat Baliant yang akan diadakan pada malam sebelum pembukaan atau Kamis
(19/5) malam.
Kemudian pameran, pawai adat, dan sejumlah lomba di
antaranya pemilihan bujang dan dara Dayak, menyumpit, melukis perisai,
memahat patung, mendongeng, menganyam bakul, tari-tarian kreasi Dayak,
menganyam manik, menumbuk dan menampik, membuat kue tradisional, dan
parade busana anak.
Menurut Didi, Gawai Dayak diadakan untuk
melestarikan budaya khas SukuDayak yang ada di Kalbar. "Ini program
Gubernur kita (Cornelis), diharapkan berjalan lancar dan dikunjungi
banyak orang, bukan hanya warga Dayak," katanya.
Dia mengatakan,
target dari kegiatan tersebut, peningkatan dan pengembangan pelestarian
kebudayaan. Panitia berupaya menampilkan kegiatan yang pada tahun
sebelumnya tidak ada menjadi ada.
"Misalnya menganyam bakul. Pada
tahun lalu tidak ada dan tahun ini kita selenggarakan. Ini permintaan
gubernur supaya tidak punah," katanya lagi.
Peserta menganyam
bakul dapat menggunakan bahan-bahan seperti kulit kayu pilihan bernama
kayu tarap, rotan dan daun bengkuang.
Sumber : ANT & Kompas.com
No comments :
Post a Comment